Langsung ke konten utama

Aku dan Mendaki Gunung

Ini adalah sebuah cerita tentang diriku dan sesuatu yang kini menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Iyah Mendaki Gunung adalah salah satu hobi baru, lebih tepatnya lagi suatu kesenangan dan kenikmatan baru. Ini adalah sebuah cerita tentang diriku dan sesuatu yang kini menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Iyah Mendaki Gunung adalah salah satu hobi baru, lebih tepatnya lagi suatu kesenangan dan kenikmatan baru.


Aku memang dari kecil adalah seorang anak yang suka dengan tantangan dan petualangan. Setiap hari-hariku setelah pulang sekolah ku habiskan bermain dengan teman di bukit belakang rumah. Kita sering bermain-main disana sampai sore hari. Di atas sana aku bisa melihat pemandangan negeri ini secara luas. Mungkin dari situ awal kesukaanku akan alam ini muncul dan tumbuh seperti saat ini.

Kenapa harus mendaki gunung? Entah akupun tak tahu jawaban pastinya. Memang mendaki gunung itu berat dan penuh dengan resiko. Bahkan orang tuaku pun sebenarnya tidak mengizinkan aku untuk mendaki gunung, tapi ya namanya saja sudah menjadi bagian yang tidak bisa ditinggalkan, jadi ya tetap nekad dan merayu-rayu orang tua agar diizinkan, meskipun terkadang penuh dengan keterpaksaan memberi izinnya. 

Mendaki gunung buatku bukanlah semata-mata ingin menaklukkan puncak-puncak tertinggi dan melihat keindahan alam. Mendaki gunung adalah suatu aktivitas yang membuatku mengerti akan pelajaran-pelajaran hidup yang tidak kita dapatkan dari hal lain. Sewaktu kecil aku tumbuh kurang sehat dan sering sakit-sakitan. Hal inilah yang mungkin orang tua khawatirkan melihat diriku yang dulu sering jatuh sakit. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangatku, bagaimanapun aku harus bisa meyakinkan bahwa diriku ini bisa. Dalam hati aku selalu berkata aku adalah seseorang yang kuat, ketika orang lain punya segalanya, aku punya semangat untuk berjuang mewujudkan apa yang aku inginkkan. Tekad adalah sesuatu yang ku punya untuk melawan ketidakmampuan diri atau fisik. Selama hati ini yakin, Tuhan pasti memberikan kekuatan dan kemudahan.

Pertama kali aku mendaki gunung, banyak sekali pengalaman dan pelajaran berharga yang aku terima. Tidak hanya bagaimana mengatasi rasa lelah, tapi bagaimana kita menghargai setiap nikmat yang diberikan Tuhan pada kita. Aku sering merasa menyesal dan merasa kurang beruntung. Kenapa? karena merasa terlambat untuk bisa mendaki gunung. Aku sering merasa iri pada orang-orang yang sudah dari dulu bisa menikmati hobi ini, sedangkan diri ini baru-baru kemarin saja. Ketika seorang anak kecil yang sudah diajak ayahnya mendaki gunung-gunung tertinggi, saat itu mungkin aku hanya dan masih main disekitar rumah saja. Mungkin betapa beruntungnya mereka yang dari kecil sudah diajak dan diajarkan mengenal dunia.

Disisi lain mendaki gunung itu membuatku sejenak melupakan apa yang hanya memenuhi pikiranku. Cinta, tugas, dan lainnya lah. Terkadang kita memang perlu mengasingkan diri dari dunia yang memang penuh dengan kebohongan. Kita perlu mencari suasana dan hal baru dimana kita bisa berpikir dengan jernih.

Mendaki gunung sekarang tak bisa lepas dari kehidupanku. Kecintaan pada hal baru ini membuatku semakin mencintai negeri ini dan ingin sekali rasanya mempunyai kesempatan seperti teman-teman pendaki yang lain bisa berkunjung kesana kemari menikmati indahnya Indonesia. Bagiku Indonesia adalah surga yang mempunyai sejuta pesona yang tak kita temukan diluar sana. Karena hal itu aku mencintai negeri ini dan khususnya dengan mendaki gunung adalah caraku untuk menikmatinya.
Terima kasih Indonesia dan terima kasih Tuhan, karenanya aku bisa mewujudkan kecintaanku "Mendaki Gunung".

"Dunia itu seluas langkah kaki,
Jelajahilah dan jangan pernah takut untuk melangkah,
Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya"




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Gunung Batu Jonggol

Bagi kamu yang tertarik untuk mendaki Gunung Batu , mungkin sedikit informasi ini bermanfaat agar sebelum menentukan mendaki Gunung Batu lebih matang dalam hal teknis atau non teknis biar sempurna liburanya. Batu Jonggol sebenarnya lebih tepat disebut sebagai “bukit” dimana memiliki ketinggian sekitar 875 mdpl atau kalau dari start pendakian sekitar 200 meter. Walau bukan termasuk  Gunung  dengan ketinggian dan jalur pendakian yang ekstrim, namun jangan pernah meremehkan Gunung Batu Jonggol. Track pendakian dengan medan yang cukup menanjak akan  memacu adrenalin pengunjungnya. Kamu harus berhati-hati saat melakukan pendakian menuju puncak Bukit Batu Jonggol. Bakhan kabarnya tahun lalu pernah ada kejadian pendaki yang jatuh tergelincir di Gunung ini. etss.. tenang walaupun jalurnya cukup ekstrim di sediakan tali untuk berpegangan 😊 Alamat Dan Rute Menuju Batu Jonggol Secara administratif, lokasi Gunung Batu Jonggol berada di wilayah...

Wisata Curug 7 Cibolang Panjalu

Nama lain dari Curug Cibolang adalah Curug Tujuh.Sesuai dengan namanya curug ini mempunyai 7 (tujuh) buah air terjun (curug) yang tersebar dan tidak berjauhan letaknya.  Bahkan curug 4 dan 5 letaknya berdampingan hanya terpisah kurang lebih 2 meter jaraknya, sehingga dengan demikian untuk dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut, adalah dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki ke puncak bukit dan kembali lagi. Setiap curug ini memiliki nama yaitu, Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh. Ketujuh curug ini mengalirkan air ke sungai Cibolang dan Cimantaja.   Curug ini berada di dalam Kawasan Wana Wisata Curug Tujuh di RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis, dengan luas sekitar 40 ha yang dikelilingi Bukit Ciparang dan Cibolang di kaki Gunung Sawal.  Kawasan ini terletak pada ketinggian antara 800-900 m dpl dengan suhu  udara berkisar 17-18C. Keberadaan ...

Wisata Gunung Galunggung

Gunung Galunggung merupakan salah satu gunung berapi yang aktif di Indonesia. Gunung dengan ketinggian 2.167 mdpl ini terletak di Desa Linggajati, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jaraknya hanya sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya. Menurut sejarah, Gunung Galunggung meletus pertama kali pada tahun 1822 yang memakan banyak korban jiwa lebih dari 4 ribu jiwa. Selanjutnya Gunung Galunggung meletus lagi pada tahun 1894 dan memakan korban jiwa antara 500 hingga 1000 orang. Terakhir meletus pada tahun 1982, Gunung Galunggung mengeluarkan lahar dan abu yang menjangkau sekitar 20 kilometer ke udara sehingga menyebabkan kabut abu setebal 3 cetimeter dengan jarak area 15 kilometer dari pusat semburan. Rute Menuju Objek Wisata Gunung Galunggung Terdapat 3 alternatif akses menuju objek wisata Gunung Galunggung. Alternatif pertama dari arah Kota Tasikmalaya yaitu dari Indihiang menuju ke sukaratu kemudian lurus mangikuti jalur wisata. Alternatif kedua...